Bogor, paradigmanasional.id – Sebuah angkutan kota (angkot) jurusan Cihideng terperosok kedalam jurang dengan kedalaman 4 meter 13.00,Kamis25/02/22
Menurut saksi mata ibu Ida sebagai DnTnton Limas desa palasari yang ikut mengepakuasi korban kecelakan lalulintas tersebut mengatakan kalau sopir angkot Atas nama AJRILsopir tersebut warga kp Legok manggah RT05/RW 02 Desa TAnyjung sari kecamatan Cijeruk kabupatn Bogor kecelakan tunggal dan beliau Ajril sebagai sopir angkot langsung di larikan ke rumah sakit terdekat untuk di rawat di karenakan tidak ada luka-luka hanya kaget saja tak sadarkan diri.
Ketika awak Media Paradikma nasional mewancari pak RT Nanda sebagai ketua RT 03 RW 02 setempat melihat awal mula angkot terporosok ke dalam jurang
jln raya cijerk RT 03 / RW 02 desa palasari kecamatan Cijeruk kabupatn Bogor
Angkot jurusan cihideng dengan nomor polisi F 1978 BPI menurut pak RT Nanda sebagi saksi awal mula kejadian mengatakan dari arah Bogor kota menuju cihideng Ter porosok ke jurang dari arah kota Bogor menuju Cijeruk pas belok jalan agak tajam ada sebuah sepeda motor dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi dari arah Cijeruk menuju kota Bogor
Sehingga sang sopir kaget hilang kendali.
Tabrakan pun terjadi si sopir membanting setir ke arah kiri karena posisi sebelah kiri itu jurang setinggi 4 MTR.
Atas musibah tersebut tidak ada korban jiwa maupun korban luka luka hanya keadaan mobil rusak berat dikarenakan sopir tersebut kurang berhati hati dan melalaikan keselamatan penumpang dan penguna jalan lain nya
Diketahui bahw pengemudi masih dibawah umur sudah berani bawa mobil angkutan umum dan dapat dipastikan tidak memiliki SIM surat ijin kepemudi sudah melanggar aturan pemerintah yang sudah di terapkan pihak kepolisian lalulintas karena sangat membahayakan keselamatan penumpang
Karena sudah melalaikan walaupun tidak ada korban jiwa maupun luka-luka namun pemilik angkot tersebut sudah di rugikan di karenakan mobil tersebut tidak bisa di perbaiki dievakuasi pun sudah tidak berbentuk mobil lagi hanya jadi bangkai di jadikan besi tua
(Maulana mansur)
