Dugaan Siswa SD yang Keracunan Susu Kotak di Lolak, LP-KPK: Minta APH Setempat Tangani Dengan Serius

oleh -1064 Dilihat

BOLMONG, paradigmanasional.id –  Miris!! tiga sekolah dasar SD 1 Lolak, SD 2 Lolak, dan SD 1 Motabang, diduga siswanya mengalami keracunan susu kotak yang kabarnya, ini program pemberian bantuan, serta ditangani oleh Dinas Ketahanan Pangan ( DKP ) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Dan, ini langsung mendapat kecaman keras dari Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) wilya Manado Provinsi Sulawesi.

Pasalnya, sewaktu kejadian hari Senin 23 Oktober 2023, ada beberapa pemberitaan yang mengangkat terkait anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar SD telah mengkonsumsi susu kotak tersebut, dan diduga keracunan. Ini harus benar-benar di seriusi oleh Aparat Penegak Hukum (APH) setempat.

Ketika dihubungi melalui via telepon WhatsApp, kepada wartawan Paradigmanasional.id Selasa (24/10/23) ketua LP-KPK wilayah Manado Rustam Ibrahim mengatakan, bahwa memang masalah seperti ini harus ditangani dengan cepat dan serius.

“Saya meminta kepada APH setempat agar dapat mengusut sampai tuntas tentang terjadinya ada penyaluran makanan dan minuman bergizi berupa susu kotak kepada anak-anak SD, yang di mana sudah mengandung bakteri berbahaya.” ujar Rustam.

Kenapa harus ditangani segera, agar supaya bisa terungkap dari pihak mana yang salah dan lalai dalam program bantuan berupa pemberian susu kotak itu.

“Dan segera diproses, tangani kejadian ini sampai ke akar-akarnya, agar tidak akan terulang kembali kejadian tersebut.” pinta Rustam.

Perlu diingatkan, sebelum menyalurkan bantuan minuman susu dan makanan bergizi ke anak-anak sekolah SD, harus benar-benar diperiksa dan teliti dulu kadaluwarsanya. Juga alangkah baik isinya.

“Lebih penting lagi untuk pihak sekolah, harus memastikan dulu apakah bantuan berupa makanan dan minuman susu ini sudah benar-benar steril.” tambah Rustam.

“Diharapkan agar ke depan ada bantuan seperti ini, libatkan dinas kesehatan, terutama di bidang gizi. Agar, mereka bisa mengecek dulu di laboratorium apakah sudah layak dan aman untuk di salurkan pungkas Rustam.

(Denny.D)

No More Posts Available.

No more pages to load.