Keperdulian SMP Kristen Eben Ezer Saling Berbagi Ditengah Pandemi Bukanlah Sebuah Pencitraan

oleh -715 Dilihat

Manado (paradigmanasional.com) – Di Masa Sulit Seperti Sekarang ini, Tentu untuk bisa berbagi dengan sesama tidaklah mudah, Karna berpikir untuk makan sendiri saja adalah hal yang Sulit bagi mereka yang terdampak dari Pandemic yang belum kita ketahui kapan akan berakhir.

Namun tidak bagi Yayasan Persekolahan SMP Kristen Eben Haezer Manado, Sekolah Mewajibkan Bagi setiap Siswa Untuk Memberi kepada orang yang berkekurangan.Pihak Sekolah tidak menentukan anggaran ataupun bentuk Pemberian Tiap Siswa, Karna Setiap Orang Tua dari Siswa Memiliki tingkat ekonomi yang berbeda, Pihak Sekolah memberikan kebebasan bagi siswanya untuk memilih bentuk Bingkisan yang akan di berikan, intinya kita memberi dari apa yang kita miliki, tidak dengan paksaan ujar Salah Satu Guru yang tidak mau di sebutkan Namanya.

Kami hanya mengajari anak-anak didik kami untuk memiliki hati yang suka memberi, ini adalah kegiatan tahunan kami dalam rangka menyambut Natal, Kami menyebut ini Proyek Natal, kami hanya minta anak-anak untuk mengambil gambar secara Diam-Diam Bila Perlu tidak di ketahui oleh keluarga yang menerima bingkisan tersebut imbuhnya, Documentasi untuk Sekolah ini di khawatirkan akan menuai Pikiran Negative dari beberapa orang yang berpikir ini adalah Pencitraan, itulah sebabnya Kami meminta untuk dokumentasi Secara Candid, Tujuan adalah untuk menghindari hal-hal Negative dari orang yang tidak mengerti tujuan kita sebenarnya.

Beruntung, saya bisa ikut ambil bagian dengan mengikuti salah satu siswa Eben Haezer yaitu Daniel Christian akan mengantarkan Bingkisan kepada orang yang sudah di pilih, Dalam perjalanan Menuju Molas, kira-Kira 15 menit dari Kota manado, Orangtua Dari Anak Daniel Christian Mengatakan, keluarga yang akan kita datangi ini benar-benar memprihatinkan kondisinya, Saya minta tolong kepada pendeta Welson Kakanio untuk memilih 2 keluarga yang layak menerima bingkisan Natal ini ujarnya.

Benar saja, Sesampai kami di lokasi, Hujan mulai Turun, Mobil harus Kami tinggalkan, karna untuk ke rumah keluarga tersebut akses hanya berjalan kaki,melewati jalan Setapak yang menanjak dan dalam kondisi yang licin karena hujan.

Melihat Kondisi rumah mereka yang bisa dikatakan sangat memprihatikan Karena Bangunan yang belum selesai, Dan Adanya bagian yang tidak memiliki Dinding, sehingga Membuat basah rumah mereka .

Saya Senang dan berterimakasih kepada Pihak Sekolah karna memiliki Program seperti ini, Sehingga saya bisa menjelaskan kepada anak saya agar kota bisa melihat keadaan di sekitar kita, kita jadi tau bahwa ada banyak orang yang tidak seberuntung kita di luar sana,

Kemudian ini juga bisa membentuk Karakter Daniel nantinya untuk selalu bisa berbagi,karna sudah di ajarkan sejak dini, Dan saya berharap ini bisa menjadi contoh bagi Orang tua, Agar mengajar anak-anak kita untuk selalu memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama, Tambah Ibu muda ini. ( Michelle Tan )

No More Posts Available.

No more pages to load.