Banten, paradigmanasional.id – Dalam rangka Operasi Ketupat Tahun 2022 tersebut, Kompolnas melakukan peninjauan langsung di lapangan, guna mengetahui tentang bagaimana manajemen Operasional Polda Banten, dalam mengantisipasi situasi Kamtibmas dan situasi Kamtibcarlantas, baik untuk Arus Mudik atau Balik, serta tempat-tempat Wisata.
Kapolda Banten Irjen Pol Rudi Heriyanto Adi Nugroho, bersama Karo Ops, Dirlantas dan Pejabat Utama (PJU) Polda Banten saat menerima anggota Kompolnas saat itu menjelaskan, dalam memanajemen situasi terkait Penyebrangan di Pelabuhan Merak ASDP telah menyiapkan 59 Kapal Reguler beroperasi di 6 Dermaga dan 5 Kapal Pelayanan Ekspres di Dermaga 6.
“Ke 64 Kapal tersebut siap beroperasi dengan waktu tempuh dipercepat, termasuk waktu Bongkar Muat, serta menggelar di 42 Pos Pam, 7 Pos Yan dan 1 Pos Terpadu, di tempatkan Strategis, guna antisipasi situasi Kamtibmas dan situasi Kamtibcarlantas, baik untuk Arus Mudik atau Balik, serta ditempat Wisata,” tutur Kapolda Banten saat menerima Anggota Kompolnas di Pelabuhan Merak pada Kamis (28/4/2022).
Irjen Pol Rudi juga menyampaikan,
Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 29 April 2022.
“Sementara untuk Manajemen Operasional yang dilakukan Polda Banten, diantaranya Melancarkan Arus Lalulintas Mudik dan Balik, penyebrangan dari Pelabuhan Merak ke Bakahuni yang Aman, Lancar, Nyaman, dan Pengamanan Daerah Wisata Merak Anyer Carita,” tandas Kapolda Banten.
Anggota Kompolnas Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto bersama Komisioner Moh Dawam disela-sela peninjauannya berharap, Kapolda Banten beserta jajarannya dapat melakukan beberapa hal, diantaranya Berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait situasi lonjakan Arus Penumpang dan Kendaraan yang menuju Banten akan menyebrang ke Lampung.
“Dalam melaksanakan Manajemen Lalulintas yang telah diberikan oleh Kakorlantas tersebut. Harap
selalu Berkoordinasi dan menjaga Komunikasi dengan para Stake Holder, terkait Kondisi dilapangan secara Riil dalam pantauan yang melalui CCTV, serta Jangkauan IT yang sudah semakin baik,” himbau Puji.
Lebih lanjut, Puji menyampaikan, untuk memberikan Reward and Punishment kepada anggota secara Objektif dengan Waskat yang ketat. Bersikap Humanis, Simpatik dalam pelaksanaan Tugas, termasuk bila menemui Pelanggaran Lalulintas.
“Melaksanakan krisis manajemen yang tepat guna Keselamatan dan Kenyamanan kepada masyarakat Pemudik, serta menghindari Kapal Overload memperhatikan Kondisi Cuaca saat menyebarang dan Berkoordinasi dengan BMKG,” tutup Puji. (BERTUS/TIM).