Korban Penipuan Kerja Berkedok Customer Service di Kamboja di Sambangi Pjs. Bupati Sidoarjo

oleh -28 Dilihat
oleh

Sidoarjo, paradigmanasional.id Yudha Wahyu Palupi Bagus Tejowono, warga Desa Gelam, Kecamatan Candi, akhirnya dapat pulang kerumah dengan selamat. Pria 36 tahun tersebut menjadi korban penipuan pekerjaan di Kamboja.

Iming-iming pekerjaan sebagai customer service di sebuah perusahaan di Kamboja tidak didapatkannya. Alih-alih disana dipekerjakan sebagai admin judi online. Perusahaan tersebut diduga oleh Yudha sebagai perusahaan scamming. Karena itulah ia menolak. Akhirnya Yudha dipersulit perusahaannya untuk kembali ke Indonesia.

Videonya sempat viral saat dirinya meminta pertolongan untuk dipulangkan. Dalam video tersebut Yudha mengaku menjadi korban penipuan pekerjaan bersama sejumlah tenaga kerja migran lainnya asal Indonesia.

Namun akhirnya Yudha bersyukur bisa kembali ke Indonesia dengan selamat. Pada 1 November 2024 kemarin ia menginjakkan kaki di rumah setelah sejak berangkat ke Kamboja 16 Juli 2024. Atau sudah tiga bulan setengah Yudha berada di Kamboja tanpa kejelasan pekerjaannya.

Kemarin sore, Pjs. Bupati Sidoarjo Muhammad Isa Ansori melihat kondisi Yudha dirumahnya, Senin, (11/11/2024). Kedatangannya bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo Ainun Amalia tersebut untuk memastikan kondisi Yudha baik-baik saja. Ia juga menyerahkan bantuan dari Baznas Sidoarjo serta bingkisan dari Dinas Tenaga Kerja  Sidoarjo.

Muhammad Isa Ansori mengatakan kasus seperti Yudha dapat menjadi pelajaran bersama untuk tidak tergiur dengan janji agen penyalur tenaga kerja keluar negeri abal-abal. Ia meminta masyarakat Sidoarjo selektif dalam memilih agen penyalur tenaga kerja keluar negeri.

Agen tenaga kerja haruslah agen resmi yang diakui pemerintah. Dengan begitu calon tenaga kerja dapat berangkat melalui prosedur yang benar. Bukan melalui medsos seperti yang terjadi pada Yudha.

“Untuk anak-anak muda Sidoarjo agar lebih berhati-hati dengan ajakan-ajakan (pekerjaan) yang tidak sesuai prosedur, kalau mau berangkat keluar negeri harus melalui prosedur yang benar, kalau butuh informasi bisa datang ke Disnaker Sidoarjo,” pesannya.

Muhammad Isa Ansori juga menyampaikan bahwa sejak video Yudha viral di medsos, upaya Pemkab Sidoarjo untuk membantu kepulangan Yudha telah dilakukan. Waktu itu ia perintahkan Disnaker Sidoarjo untuk bersurat ke KBRI di Kamboja agar dapat membantu kepulangan Yudha. Bahkan ia juga sempat perintahkan Kadisnaker Sidoarjo untuk menjemput Yudha ke Kamboja.

“Kemarin bu Kadisnaker sudah berkirim surat (ke KBRI Kamboja) supaya bisa membantu kepulangan mas Yudha ini, kita sudah melangkah kesana, bahkan bu Kadisnaker sempat juga saya suruh ke Kamboja,” ujarnya.

Sementara itu Yudha bersyukur dapat kembali pulang kerumah bertemu anak istrinya. Ia katakan awal mula terjebak di Kamboja saat mencari informasi lowongan pekerjaan di sebuah akun Facebook. Akun tersebut menawarkan pekerjaan sebagai customer service. Ia pun tertarik dan menghubungi akun tersebut. Yang  kemudian mengarahkan Yudha untuk berkomunikasi lewat telegram.

Dari situlah akhirnya ia diterima untuk bekerja di Kamboja. Namun saat disana ia dipekerjakan sebagai admin judi online.  Tidak seperti kesepakatan sebelumnya sebagai customer service. Seketika itu ia menolaknya, dan akibatnya dirinya mendapat intimidasi.

“Saya diintimidasi secara mental, secara psikis, saya sempat tidak diberi makan sekitar tiga hari, hanya diberi  minum, ” ucapnya.
Setelah hampir dua bulan ia menolak bekerja diperusahaan tersebut, akhirnya ia dijual ke perusahaan lain.

Yudha tidak mengetahui nama dan lokasi perusahan baru tersebut.  Hanya sehari berada diperusahaan baru tersebut Yudha dijemput oleh pihak kepolisian Kamboja setelah nomer telepon tidak dikenal menghubunginya untuk menanyakan lokasi dirinya dan memintanya untuk share lokasi.

Tidak sampai satu jam mendapat telepon tersebut dirinya sudah dijemput Polisi Kamboja. Dari situlah akhirnya ia mendapat ijin pulang dari polisi Kamboja. Meski selama satu setengah bulan lebih harus berada di kantor polisi imigrasi Kamboja dan kantor kepolisian Kamboja.

“Ada orang telepon namun yang jelas bukan orang Indonesia tapi bisa berbahasa Indonesia, saya pikir itu pihak kepolisian Kamboja, si penelpon bertanya kepada saya, adik dimana?, saya tidak tahu pak saya dimana, jawab saya.”

Yudha juga menceritakan awal mula dirinya membuat video pertolongan untuk dipulangkan ke Indonesia. Ia katakan video tersebut dibuat dikantor kepolisian Kamboja. Video tersebut adalah bentuk keinginan dirinya untuk dapat segera kembali bertemu keluarganya di Indonesia.

Video tersebut lantas dikirim ke group facebook ILS (Info Lantas Sidoarjo) untuk diviralkan. Dari situlah kondisinya diketahui banyak orang  termasuk Pemkab Sidoarjo.

“Pertama saya ucapkan terima kasih kepada pihak ILS Info Lantas Sidoarjo yang telah memviralkan, yang kedua saya sangat berterimakasih sekali kepada pemerintah Kabupaten Sidoarjo, saya juga berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah ikut membantu kepulangan saya dan memberikan pengamanan kepada keluarga saya di Indonesia,” ucapnya.

(carlo)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.