Lima Banom PBNU Terancam Sanksi Dipecat dari Kepengurusan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog

oleh -244 Dilihat
Lima Banom PBNU nampak tersenyum saat foto bersama Presiden Israel

Jakarta, paradigmanasional.id Selasa : 16 Juli 2024.Kunjungan lima Nahdliyyin ke Israel mencoreng nama besar (PBNU)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan menyesalkan lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.

Seperti yang telah kita ketahui bersama Kunjungan itu dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, serta perasaan seluruh warga NU.

Ketua PBNU Savic Ali menyebut bahwa kelima warga NU tidak atas nama organisasi.

“Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Savic dalam keterangan di lama resmi NU, Senin(15/7).

Savic menilai, meskipun mengatasnamakan kunjungan pribadi, mereka dikenal sebagai warga dan bahkan aktivis NU, dan itu akan memperburuk citra NU di mata publik.

Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin sudah sangat jelas sampai saat ini, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.

“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” kata dia.

Savic menegaskan PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.

“Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Pelestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” ujar dia.

Soal sanksi dari PBNU kepada warga yang berkunjung ke Israel itu, Savic menjelaskan kemungkinan PBNU akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan mereka ke Israel.

“Yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” tegasnya.

Sebelumnya, berdasarkan foto yang diterima, tampak Isaac duduk dengan menggunakan stelan jas warna biru gelap.

Sementara itu, kelima tokoh Nahdliyin terlihat berdiri di belakang Isaac.

Informasi yang dihimpun, pertemuan itu berlangsung pekan lalu.

Tampak lima cendekiawan NU tersebut tampak berpose formal sambil tersenyum.

Sedangkan Isaac Herzog juga tersenyum duduk di depan mereka.

Diketahui, foto tersebut terpajang di akun Instagram Zainul Maarif.

Ia adalah salah satu tokoh muda NU yang juga satu dari lima orang yang bertemu dan foto bareng Presiden Israel Isaac Herzog.

Pertemuan lima cendekiawan NU dengan Isaac Herzog ini pun ramai dianggap melanggar prinsip kemanusiaan. Pertemuan itu pun mendapatkan kritik dan cibiran keras dari berbagai pihak.

Karena seperti diketahui, hingga saat ini Israel masih terus melakukan serangan brutalnya ke Gaza.

*Kemlu Tegaskan Tidak Terkait Pemerintah*

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) angkat bicara terkait dengan kunjungan sejumlah tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) ke Israel.

Juru Bicara Kemenlu RI yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemenlu RI Rolliansyah Soemirat menyarankan agar hal tersebut ditanyakan kepada PBNU.

“Terkait adanya kunjungan dari beberapa tokoh muda NU ke Israel, sebaiknya teman-teman media kontak PBNU untuk berbagai informasi lebih lanjut,” kata pria yang akrab disapa Roy tersebut dalam keterangan tertulis.

“Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apapun dengan posisi resmi Pemerintah RI,” sambung dia.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan, tidak ada mandat apapun dari PBNU terhadap lima pemuda yang mengatasnamakan pengurus NU yang menemui Presiden Israel Isaac Herzoc.

Kata Gus Ipul, lima pemuda itu bahkan tidak pernah meminta izin apapun ke PBNU untuk melakukan pertemuan.

“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tidak pernah meminta izin ijin ke PBNU,” kata Gus Ipul.

Dirinya menegaskan, pertemuan tersebut sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang ditentang oleh masyarakat Indonesia terhadap tindakan Israel terhadap Palestina.

Terlebih kata Gus Ipul, NU sebagai organisasi Islam berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.

“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata Gus Ipul.

Dalam waktu dekat, PBNU kata Gus Ipul akan memanggil kelima orang tersebut untuk dimintai alasan dan keterangannya. Pemanggilan itu juga kata Gus Ipul, untuk mengetahui siapa pihak yang secara langsung menyuruh mereka untuk berangkat.

“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkan serta hal hal prinsip lainnya,” ujar Gus Ipul.

Lebih jauh, PBNU juga kata dia, akan memanggil pimpinan Badan Otonom (Banom) PBNU serta lembaga yang menjadi pengabdian dar kelima orang ini.

Gus Ipul lantas membeberkan soal konsekuensi atau sanksi yang mungkin saja diterapkan kepada kelima pemuda tersebut. Salah satunya, penghentian status sebagai pengurus Banom.

“Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi. Bukan tidak mungkin kelima orang ini akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom,” ujarnya.

(Pimred).

No More Posts Available.

No more pages to load.