KOTAMOBAGU, paradigmanasional.id – Berkaitan dengan tugas dan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan yang kerap disingkat BPK merupakan lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. BPK berkedudukan di ibukota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
Dalam rangka memaksimalkan harapan yang ingin dicapai maka penanggung jawab dana Bos SMA dan SMK di Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur setiap saat memberikan arahan agar bisa bekerja dengan baik.
Kepala Cabang Dinas Kotamobagu dan Boltim Drs. Luky Tompodung melalui Kepala Seksi (Kasie) Pendidikan Menengah Cabdin Kotamobagu dan Boltim sekaligus penanggung jawab pemeriksaan dana Bos Doni Akbar Mokodongan, Selasa 05/ 04 2022 ketika diwawancarai media ini mengatakan sebelum pemeriksaan BPK maka diaudit terlebih dahulu besama ibu Dewi dan ibu Sarce karena kami ditugaskan oleh dinas pendidikan propinsi Sulawesi Utara. Sebut Doni Akbar.
Upaya yang dilakukan oleh cabang dinas Kota Kotamobagu dan Boltim memperoleh hasil yang baik, sehingga ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak sekolah yang selalu mendampingi dan kerja sama yang baik antara dinas Inspektorat dan Cabang dinas dan sekolah -sekolah, karena kalau tidak ada kolaborasi hal itu tidak mungkin kami dapat WTP.
Lebih Khusus kami ucapkan selamat kepada 5 sekolah terbaik dari sekolah yang ada di Kota Kotamobagu .
Patut disyukuri juga, semua sekolah SMA dan SMK yang ada di Kotamobagu dan Boltim tidak ada temuan dari BPK RI. Tukas Doni Akbar
Kadis Pendidikan Propinsi Sulawesi Utara dr. Grace Punuh, M.Kes melalui Kacabdin Kotamobagu dan Boltim Drs, Luky Tompodung menyampaikan banyak selamat atas Opini WTP yang diberikan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK) RI khusus untuk Pengelolaan Dana Bos tahun 2021 dan tahap 1 2022 pada SMKN 1, SMA N 1, SMA N 2, SMK 2 dan SMA N 3 di Kotamobagu serta Dak Fisik tahun 2022 pasa SMKN 2 Kotamobagu.
Tetap dipertahankan dan tetap semangat, muda – mudahan masih ada sekolah yang menyusul. Tukas Luky Tompodung.
(Feki Sajow)
