Jakarta, paradigmanasional.id – Beberapa tahun belakangan ini sejumlah lampu merah bisa dijumpai ‘pengamen niat’. Mereka adalah pengamen melakukan aksinya dengan sangat niat menggunakan peralatan yang lengkap, tidak hanya musik, tapi juga pengeras suara, hingga kompak mengenakan seragam.
Fenomena itu bisa kita temukan di sejumlah daerah termasuk di Ibu Kota Jakarta. Untuk di Jakarta sendiri memang tidak banyak hanya di beberapa titik saja. Di daerah lain seperti Bandung dan Yogyakarta juga ramai pengamen niat.
menjelajah ibu kota dan beberapa daerah di skitarnya untuk berburu pengamen niat ini. Beberapa yang berhasil ditemu bercerita bahwa aksi mereka mengamen dengan perlengkapan yang niat ini dilakoni dengan sejumlah alasan.
Ada yang memilih mengamen karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), keterbatasan pendidikan, dan memilih pekerjaan yang tidak berisiko tinggi.
Fenomena Pengamen Naik Kelas: Pakai Sound System hingga Angklung
Lantas, apakah ini bisa jadi peluang ekonomi baru?
Melihat fenomena itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan, fenomena pengamen jalanan sebenarnya bukan hal yang baru. Namun, jika pengamen yang niat memang baru tren beberapa tahun belakangan ini.
Layaknya mengamen pada umumnya, profesi ini sebenarnya sangat mengandalkan kerelaan pengguna jalan untuk mendapatkan uang. Dari ini, tentu ada nilai ekonominya.
Dilihat dari keberadaan mereka yang cukup langgeng, Tauhid mengatakan bahwa peluang ekonomi dari aksi para pengamen ini bisa dibilang lumayan.
“Artinya mereka bisa hidup dengan itu, kalau nggak hidup kan mereka pasti sudah berhenti,” tutur Tauhid kepada wartawan
Meski demikian, fenomena ini bisa dibilang sebagai kritik langsung kepada pemerintah agar segera membuka peluang atau lapangan pekerjaan baru bagi mereka kehilangan pekerjaa selama pandemi.
“Fenomena ini kan merajalela waktu COVID-19 dan karena sektor informal pun makin tinggi, walaupun sudah menurun sedikit, terutama di Jakarta,” tambah dia.
( Maulana)