Kotamobagu, paradigmanasional.id – Prakerin atau Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri yang berkaitan dengan kompetensi siswa sesuai bidang yang digelutinya.
Sekolah akan mengupayakan terlaksananya program Prakerin SMK ini demi meningkatkan keterampilan siswa di bidangnya.
Dalam program ini, para siswa diberikan bekal ilmu pengetahuan dasar supaya meminimalisir kendala saat penerapan bekerja.
Program ini dilaksanakan agar siswa lebih siap untuk bekerja di lapangan dan juga dapat mempraktikkan teori yang sudah dipelajari di sekolah.
Dengan begitu, ketika lulus nanti, siswa dapat beradaptasi lebih cepat dengan dunia kerja.
Prakerin SMK ini merupakan upaya sekolah untuk meningkatkan mutu siswa SMK sehingga dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjalani pekerjaan sesuai dengan bidangnya dan memasuki dunia kerja yang persaingannya cukup ketat.
Sekolah mewajibkan program prakerin bagi para siswa dalam jangka waktu tertentu.
SMK N 2 Kotamobagu melaksanakan pembukaan kegiatan pembekalan bagi siswa calon peserta Prakerin tahun pelajaran 2022 – 2023, tujuan pelaksanaan kegiatan : Untuk meningkatkan mutu kompetensi dan wawasan dasar melalui kegiatan pendidikan sistim ganda bekerjasama dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA)
Pelaksanaan kegiatan pembekalan tersebut tanggal 17 sampai 27 Januari 2023 dengan jumlah peserta 149 Siswa dan pemberi materi 14 orang serta pemateri eksternal 10 orang.
Kegiatan prakerin disponsori oleh
Departemen Tenaga Kerja, Cabang Dinas, Sutan Raja Hotel, Bungas Motor, CV Moyogang, Bank Sulutgo, Stimik Multikom, CV Rian, Jakarta Tailor, dan Dinas Pariwisata.
Kepala SMK N 2 Kotamobagu Hardi Mokoginta S.Pd, MM kepada media ini di ruang kerjanya Rabu 18/01/2023 mengatakan, Hasil yang diharapkan yaitu Siswa dapat meningkatkan kompetensi yang meliputi kompetensi dan wawasan dasar produktif siswa memiliki kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA.
Siswa memiliki kompetensi sosial sesuai dengan situasi pada IDUKA.
Siswa mendapat pengetahuan dan keterampilan yang selaras dengan kebutuhan IDUKA. Tukas Kepsek Hardi Mokoginta.
(Peliput : Feki Sajow.)