Sampang, paradigmanasional.id – Kekerasan terhadap anggota lembaga swadaya masyarakat dan Organisasi masyarakat (ORMAS) masyarakat cinta tanah air (MACITA) mengalami pengeroyokan pada hari Selasa, 5 April 2022. Kejadian tersebut terjadi di depan toko dwimalind, desa labuhan sreseh.
Saat korban M.syafik dikonfirmasi oleh awak media Ia menuturkan bahwa kejadian tersebut terjadi saat Ia sedang bersantai di toko dwimalindo sambil bermain handphone, lalu secara tiba tiba 6 preman menghampirinya tanpa basa-basi preman tersebut memukul korban dengan benda besi ada juga yang membawa senjata tajam (SAJAM) dan ada juga yang berteriak ” tusuk-tusuk “.
Di tempat yang berbeda awak media mewawancarai suhairi yang menjadi korban tindak kriminal yang di lakukan oleh pengelola SPBU labuhan tersebut, Ia menuturkan bahwa Beliau ditelepon oleh orang yang berinisil S, yang berkata kepadanya bahwa besok akan lebih parah lagi.
” Sehubungan saya sebagai ORMAS MACITA saya langsung telp Abd.Rozak untuk minta di temani menghadap S, namun di pertigaan dusun labuhan tengah saya di hadang oleh S, lalu dengan seketika ia memukul kepala saya dengan gagang clurit yang membuat badan saya terjatuh dan kepala saya di injak oleh perempuan, ” tutur korban
Abd.Rozak mengiyakan kejadian tersebut yang telah di alami oleh anggotanya di ORMAS MACITA. Selain aktif di Jurnalis Citizen Comunity di bidang youtuber, bukan anggotanya saja yang mengalami hal buruk tersebut, Abd. Rozak selaku ketua ORMAS MACITA Sampang mengalami hal serupa tersebut, yang dibuktikan dengan adanya bekas kuku di lehernya yang mana disebabkan seseorang berusaha mencekiknya. Beliau terheran ada apa dengan SPBU tersebut, padahal pihaknya hanya sekedar mengambil video SPBU, namun mengapa diperlakukan seperti itu.
(Adi)