Penganiayaan Wartawan JW, Diminta Forkopimda Kota Kotamobagu, Kapolres Kotamobagu : Sedang Ditangani

oleh -772 Dilihat

Kotamobagu,- Sulawesi Utara, paradigmanasional.id – Dari pantauan,Kota Kotamobagu dengan terjadinya tindakan teroganisir sekelompok melakukan penyerangan,pengrusakan dan penganiayaan terhadap wartawan senior Jhon Waluyan pada hari sabtu 25/2/23, itu merupakan kejadian tragis sehingga mendapat kecaman dari berbagai aktifis, ormas dan LSM .

Wartawan Senior Jhon Waluyan adalah di ketahui aktifis dan banyak memberikan edukasi pada wartawan pemula atau jurnalistik dan netizen jurnalisme,dari fokalnya seorang Jhon Waluyan mungkin bisa di katakan alergi bagi pembuat pelanggaran hukum.

Adapun peristiwa terjadi Penganiayaan yang di lakukan oleh sekelompok yang brutal sangat tragis dan menakutkan,seperti yang sudah di publish oleh media online mmct,”Kronologis Kejadian:

Sekitar pukul 17-43 Wita Kelompok Ko Ito cs,berjumlah 5 orang seketika Masuk dengan tiba tiba,langsung menyandra pemilik rumah yang tak lain adalah “Jhon Waluyan wartawan media polri,dari 5 orang tesebut menangkap kedua belah tangan: jhon dan 3 orang lainya,memukul menendang bergantian sampai”Jhon terkapar dilantai,dan berusaha menyelamatkan diri masuk ke kamar mengunci diri,namun kelima orang tersebut semakin membabi buta menendang paksa pintu kamar hingga rusak,dan terus menganiaya,dibagian kepala sampai memar,dan wajah lebam hingga tak berdaya dengan di tambah dua orang lagi menyusul menganiayanya sampai tak berkutik terkapar di lantai, Alhasil seisi rumah menjadi porak poranda.

Setelah para pelaku melakukan Aksinya mereka langsung pergi melarikan diri dan meninggalkan tempat kejadian tanpa merasa bersalah.”

Kemudian publish media online tabloid kontras,” Astaga,,Aksi Brutal 7 Oknum ‘Preman,’ Diduga Aniaya dan Keroyok Oknum Wartawan Di Rumah Kediamannya.’

Ormas Laskar Anti Korupsi (LAKI ) Firdaus Mokodompit mengatakan ini harus di tindak dengan tegas “jelas Firdaus.

Adapun berita Firal seorang wartawan senior di aniaya sekelompok preman kemudian di larikan di rumah sakit ketika di konfirmasi Kapolres Kotamobagu melalui whatsApp dengan balasan whatsApp “Sedang ditangani.”

Dari perkembangan berita – berita yang telah di edarkan, aktifis Pemerhati Kamtibmas Tommy Maringka menyampaikan bahwa Wilayah hukum Polres Kotamobagu harus dapat melakukan konferensi pers atas kejadian ini, pihak polres setempat harus memberikan himbauan Kamtibmas, potensi sudah kelihatan dengan adanya sekelompok penyerang kepada wartawan, seorang Jhon Waluyan bisa dikatakan wartawan banyak di dengar teman – teman aktifis di Bolmong raya bahkan di Sulut, ujar Maringka.

Dari kejadian atas berita penganiyaan wartawan Jhon Waluyan secara Otomatis banyak wartawan LSM dan Ormas yang berkumpul baik komunikasi lewat whatsApp membahas atas kejadian dengan sekelompok di duga preman yang sadis melakukan pengrusakan dan penganiayaan,Yance Sumerah aktifis sosial meminta atensi Kapolres atas kejadian ini berupa himbauan Kamtibmas dan laksanakan konferensi pers, dari giat wartawan BMR ada sifat silent juga, namun sudah terindikasi motif penyerangan dan penganiayaan. ujar Sumerah.

Sumerah menambahkan, Pemerintah Kota Kotamobagu harus seriusi kejadian penganiyaan terhadap wartawan, dinas terkait kami minta lakukan konseling secara psikis istri dan anak korban, jika perlu Forkopimda Kota Kotamobagu harus serius atas peristiwa ini, dengan indikasi di organisir preman melakukan pengrusakan,penyerangan, penganiayaan pihak Forkopimda setempat harus seriusi berita ini karena sudah menonjol. ucapnya.

Kapolres Kotamobagu, AKBP Dasvery Abdi SIK menyampaikan “Sedang Ditangani” melalui Kasi Humas Polres Kotamobagu Iptu Dewa Gede Dwiadnyana menyampaikan himbauan agar tetap sama – sama menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif diwilkum Polres Kotamobagu.

Terpantau Minggu 26 Februari 2023 dengan beredar berita – berita atas penganiyaan wartawan senior Jhon Waluyan tempat kejadian perkara Kota Kotamobagu dari berita yang sudah di publish media online BiPoin” Dalang Pengeroyokan Wartawan di kotamobagu Pengusaha Keturunan Tionghoa.”

Adapun saksi”inisial O alias Onal dan HM alias Her, bahwa mereka (saksi) melihat langsung ke 7 orang Oknum tersebut mendatangi rumah Jhon Waluyan, tanpa basa basi, mereka langsung masuk kerumah dan mengunci rumah serta layangkan pukulan berkali kali dibagian wajah dan kepala Jhon Waluyan (korban).

Di depan istri dan anak korban Nolly Lombogia atas kejadian, Nolly berharap, Kapolres Kotamobagu dapat menindak tegas oknum pelaku penganiayaan dan pengeroyokan kepada suaminya tersebut.

“Menurutnya, aksi brutal penganiayaan dan pengeroyokan kepada suaminya, tidak bisa di tolerir dan dimaafkan. apa lagi, mereka lakukan penganiayaan dirumah kami sendiri, dan suami saya di pukul berkali kali, tangannya di pegang, dan yang lain memukul, sampai mereka juga beraninya masuk ke dalam kamar.

“Mereka datang dirumah, tanpa bicara apa, langsung memukul  suami saya, di depan anak anak kami dan keluarga,” ucapnya sambil menangis di dampingi dua putrinya tersayang, saat berada di RS Monompia Kotamobagu.”

Peristiwa penganiyaan seorang Wartawan Jhon Waluyan menjadi perhatian publik sehingga LSM, Ormas dan aktifis angkat bicara, kasus penganiyaan menonjol atas terorganisrnya sekelompok preman dengan tindakan penyerangan.

Indra Laki alias Hendra Mamonto yang di kenal aktifis anti korupsi menyuarakan atas peduli terhadap penganiayaan wartawan,” paling bagus semua wartawan dan lsm, ormas, se BMR datangi polres, ucapnya.

Maurits Lolong alias Opo Lolong sebagai awak media menyampaikan jika dalam perkembangan sesuai kami dapatkan ada isu pelaku tidak di tahan, kami saat sekarang sambangi Polres Kota Kotamobagu namun sudah di tahan di duga pelaku penganiayaan teman kami JW, Polisi memiliki Standar Operasional Prosedur Kepolisian, namun kami memintakan secepatnya Pihak Polres Setempat melakukan konferensi Pers,ucapnya.

Situasi kondisi berita terpantau menonjol dari kejadian kelompok masyarakat jurnalistik,netizen jurnalisme,LSM ,Ormas dan aktifis terbentuk satu wadah dengan nama peduli kekerasan wartawan di Bolmong Raya.

Dalam whatsApp grup Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA menyampaikan Saya sangat prihatin dengan kejadian penyerangan secara brutal yang terjadi di antara warga masyarakat. Peristiwan serupa terus berulang tiada henti di mana-mana. Ini sebenarnya merupakan indikasi keadaan negara tidak sedang baik-baik saja. Sangat mungkin karena sistem dan implementasi hukum oleh para aparat hukum yang sudah sedemikian parah sehingga masyarakat berperilaku beringas sebagaimana teori Plautus ‘homo homini lupus est’, manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Dimana-mana orang saling menyerang, saling membunuh, saling membinasakan.

Saya kira harus ada kebijakan luar biasa dari negara untuk membenahi hukum kita, terutama di tataran para penyelenggara hukum, mulai dari polisi, jaksa, hakim, dan pengacara. Suara saya untuk terus berteriak mengutuk setiap kali terjadinya kekerasan terhadap wartawan dan warga masyarakat secara umum sangatlah tidak cukup, tidak berdampak, dan tidak bermakna apa-apa. Jika orang-orang sudah sedemikian bebasnya masuk ke rumah orang dan melakukan penyerangan secara brutal, ini sudah tidak lagi normal.

Kondisinya sudah darurat. Keadaan seperti ini sudah sangat buruk dan membahayakan kelangsungan hidup kita dalam berbangsa dan bernegara. Demikian,demikian tutur Lalengke.

Terpantau pihak Polres Kotamobagu telah mengamankan di duga Pelaku penganiayaan dalam hal penanganan sesuai proses tindak lanjut.(tim/ Feki S).

No More Posts Available.

No more pages to load.